Home » » Dream Theater Konser Di Jakarta

Dream Theater Konser Di Jakarta

Written By Unknown on Sunday, April 22, 2012 | 11:03 AM

Dream Theater Konser Di Jakarta - baiklah disini saya akan menginformasikan tentang pelaksanaan Dream Theater Konser Di Jakarta pada malam sabtu tanggal 21 April 2012 yang bertempat di jakarta di Mata Elang International Stadium (MEIS), Ancol.


Dengan dihadiri sekitar 8000 penonton yang membanjiri Mata Elang International Stadium (MEIS), Ancol tersebut berikut ulasan informasi tentang Dream Theater Konser Di Jakarta


Penonton dapat menyaksikan permainan masing-masing personil secara detail melalui empat layar lebar. Saking detailnya, penonton bisa melihat aksi Ruddess dan Mangini dari arah atas.

"Dalam setiap lagu selalu ada bagian yang bikin kita bertanya, 'bagaimana caranya dia bisa begitu ya?' Jadi ya, kita itu seperti murid yang menyaksikan profesor-profesor memamerkan 'skill'-nya," ujar salah satu penonton, Audhy Sukmara kepada ANTARA News yang mengaku seperti hadir di 'kuliah 12 SKS' tentang tata cara nge-band yang benar.

"Setiap lagu terasa banget auranya, seperti dalam satu lagu kita tidak diberi kesempatan untuk bernafas," tambah pegawai swasta yang juga anak band itu.

Penampilan James LaBrie (vokalis), John Petrucci (gitar, backing vokal), John Myung (bas), Jordan Ruddess (keyboard), dan Mike Mangini (drum) juga semakin fantastis dengan tata panggung dan cahaya yang terbilang mewah.

Konser yang dibuka dengan sorotan lampu biru nun mewah ke arah penonton itu langsung memecah histeris penonton ketika permainan jari-jari di atas senar gitar dari Petrucci mengalun, disusul oleh permainan Myung, Ruddess, dan Mangini yang memainkan intro "Bridges In The Sky" dari album terbaru yang dirilis tahun lalu, "A Dramatic Turn of Events".

Suasana semakin memanas saat LaBrie naik ke panggung. Di pertengahan lagu, ia bergerak ke kanan panggung dan mengajak penonton bernyanyi bersama. Konser yang dibuka dengan sempurna itu dilanjutkan kemudian dengan lagu lawas mereka, 6.00 yang diambil dari album Awake (1994).

Album Baru, Drummer Baru

"Build Me Up, Break Me Down", lagu dari album baru mereka "A Dramatic Turn of Events" (2011), kemudian dimainkan.

Setelah itu, penonton kembali dibawa larut dalam nostalgia dengan lagu mereka dari album kedua "Images and Words" yang berjudul "Surrounded". Penonton serentak bernyanyi sambil melambaikan tangan mereka ke atas.

Sorotan lampu warna-warni mengawali lagu "The Root of All Evil" dari album mereka di tahun 2005, Octavarium. Pada lagu ini, terasa dominasi Petrucci yang bermain memukau menampilkan kemahirannya.

Panggung tiba-tiba gelap, hanya satu lampu yang menyoroti Mangini di 'singgasana'-nya yang penuh drum kit dan simbal. Kini giliran Mangini, drummer baru Dream Theater untuk unjuk gigi sendiri di atas panggung.

Mangini, merupakan drummer yang dipilih melalui audisi 7 drummer terhebat dunia. Ia telah menggebuk drum sejak 1987 dengan menjadi drummer berbagai macam band, salah satunya band heavy metal, Extreme.

Pengajar di Institut musik Berklee, Boston itu mematahkan keraguan sebagian orang ketika ia menggantikan posisi Portnoy di Dream Theater. Ia memamerkan berbagai teknik drum lewat drum kit-nya yang super lengkap. Ia bisa bermain dengan tempo yang sangat cepat, yang mengundang decak kagum penonton.

Meskipun usianya sudah menginjak 49 tahun, ia tampil penuh stamina. Mangini semakin membuat penonton berdecak kagum ketika ia melakukan menggebuk tam-tamnya secara silang.

Setelah itu, berturut-turut mereka membawakan selang seling lagu lawas dan lagu baru mereka, yakni "A Fortune In Lies" (When Dream and Day Unite, 1989), "Outcry" (A Dramatic Turn of Events, 2011).

Kemudian satu persatu pesonil meninggalkan panggung kecuali LaBrie dan Petrucci. Keduanya menyuguhkan "The Silent Man" dengan versi akustik.

"Apakabar Jakarta? Ini sangat mengagumkan. Satu hal, Saya belum pernah merasakan macet seperti di Jakarta," ujar LaBrie, usai lagu berakhir, yang disusul gelak tawa penonton.

Masih bernuansa akustik, giliran Ruddess memainkan jemarinya dengan nada-nada unik khas progresif yang membuka lagu album terbaru mereka, "Beneath The Surface".

Konser tentu saja kurang lengkap tanpa tembang abadi mereka, "The Spirit Carries On". Sebelum lagu itu dikumandangkan, Ruddess dan Petruci bermain solo, memamerkan keahlian mereka. Lagi-lagi, penonton dibuat terpukau.

Lagu yang dirilis pada tahun 1999 itu membuat semua penonton bernyanyi membentuk koor, bahkan penonton di tribun yang duduk ikut berdiri serta melambaikan tangan mereka dengan kompak.

Konser memukau dari para profesor itu kemudian ditutup sempurna lewat lagu hit mereka lainnya, "Pull Me Under". Ribuan penonton yang sebagian besar berkostum serba hitam itu pun akhirnya harus berpisah dengan band yang telah menelurkan 18 album itu.

Demikianlah informasi tentang  Dream Theater Konser Di Jakarta ini semoga bisa bermanfaat.
sumber ; http://www.antaranews.com
Mari berbagi melalui : :
Powered by Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Info Olahraga - All Rights Reserved