Info Nasional - Sebelum anda membaca info Unjuk Rasa ini silahkan anda baca dulu Hari ini KPK Periksa Miranda nah setelah anda baca silahkan anda baca tentang Aksi Unjuk Rasa KAI Di Depan Gerbang Mahkamah Agung. Pada hari ini senin tanggal 30 Januari ada Aksi unjuk rasa Kongres Advokat Indonesia (KAI) di depan Gedung Mahkamah Agung (MA) berlangsung cukup keras. Para pengunjuk rasa yang berpakaian rapi ini sempat mendobrak dan mengoncang-goncangkan gerbang MA.
Ardy Mbalembout, Koordinator Aksi KAI, di lokasi unjuk rasa, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (30/1/2012), mengatakan, tindakan tersebut merupakan ungkapan emosi spontan lantaran mereka lakukan karena tidak adanya reaksi dari pihak MA untuk menemui para pengunjuk rasa.
"Kelihatan arogansi pimpinan MA. Kami hanya mau mengingatkan agar tidak sampai terjadi money politic dalam pemilihan Ketua MA nanti. Tapi sampai saat ini kami tidak ditemui," ujar Ardy.
Dia menjelaskan, isu tak sedap telah beredar seputar pemilihan Ketua MA yang baru pada 8 Februari mendatang. Isu tersebut terkait adanya indikasi jual beli suara untuk pemenangan calon tertentu. "Sudah beredar isu adanya uang yang beredar Rp 50 miliar untuk satu suara. Kami ingin MA bersih dan menjadi tonggak kebenaran di negeri ini," kata Ardy.
Puluhan anggota KAI yang merupakan perwakilan dari 27 Provinsi mendatangi MA dengan tujuan meminta para hakim agung memilih Ketua MA dengan hati nurani. Mereka menuntut bertemu Ketua MA Harifin Tumpa. Namun hingga pukul 11.30 WIB keinginan itu belum diluluskan. Kondisi memanas lantaran hujan beberapa kali menguyuri kawasan sekitar Monas.
Karena tidak ada tempat berteduh, pengunjuk rasa beberapa kali mendobrak dan memukul-mukul gerbang MA. Hingga saat ini arus lalu lintas di sekitar lokasi unjuk rasa masih lancar. dikutip dari kompas.com
"Kelihatan arogansi pimpinan MA. Kami hanya mau mengingatkan agar tidak sampai terjadi money politic dalam pemilihan Ketua MA nanti. Tapi sampai saat ini kami tidak ditemui," ujar Ardy.
Dia menjelaskan, isu tak sedap telah beredar seputar pemilihan Ketua MA yang baru pada 8 Februari mendatang. Isu tersebut terkait adanya indikasi jual beli suara untuk pemenangan calon tertentu. "Sudah beredar isu adanya uang yang beredar Rp 50 miliar untuk satu suara. Kami ingin MA bersih dan menjadi tonggak kebenaran di negeri ini," kata Ardy.
Puluhan anggota KAI yang merupakan perwakilan dari 27 Provinsi mendatangi MA dengan tujuan meminta para hakim agung memilih Ketua MA dengan hati nurani. Mereka menuntut bertemu Ketua MA Harifin Tumpa. Namun hingga pukul 11.30 WIB keinginan itu belum diluluskan. Kondisi memanas lantaran hujan beberapa kali menguyuri kawasan sekitar Monas.
Karena tidak ada tempat berteduh, pengunjuk rasa beberapa kali mendobrak dan memukul-mukul gerbang MA. Hingga saat ini arus lalu lintas di sekitar lokasi unjuk rasa masih lancar. dikutip dari kompas.com